Laman

Sabtu, 16 April 2011

MEKANISME DYSTOCIA PERSALINAN


Oleh :
Nama : LEIS MOULA UTARI
NPM : 09.02.0410
Kelas : IV A – KEBIDANAN





SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM
D-IV KEBIDANAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat-Nya sehingga makalah ini bisa saya selesaikan. Makalah ini membahas tentang “MEKANISME DYSTOCIA PERSALINAN “
Mengingat keterbatasan pengertian yang ada pada makalah ini, maka dalam penulisan makalah ini tentu terdapat kekurangan-kekurangan baik dalam isi maupun sistematikanya. Saya sadar dalam makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sangat memerlukan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas selanjutnya.
Dalam penyusunan makalah ini saya tidak mungkin dapat menyelesaikannya tanpa memperoleh bantuan dari berbagai pihak terutama dari dosen pembimbing.
Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat






Mataram, 28 Juni 2010


Penyusun


DAFTAR ISI
Kata Pengantar .....................................................................................
Daftar Isi ...............................................................................................
Bab I Pendahuluan ................................................................................
1.1         Latar Belakang ...........................................................................
1.2         Rumusan Masalah ......................................................................

        Bab II Pembahasan ...............................................................................
A.     Dystocia .........................................................................................
B.    Dystocia karena kelainan His ........................................................
C.    Dystocia karena kelainan Letak .....................................................
D.    Dystocia karena Jalan Lahir ...........................................................
Bab III Penutup .....................................................................................
Kesimpulan ..........................................................................................
Daftar pustaka ......................................................................................






BAB I
PENDAHULUAN

1.     Latar belakang

Distosia adalah kelambatan atau kesulitan persalinan. Dapat disebabkan kelainan tenaga, kelainan letak, dan bentuk janin, serta kelainan jalan lahir
2.   Rumusan masalah
Ø  Dystocia
Ø  Dystocia kelainan His
Ø  Dystocia kelainan Letak
Ø  Dystocia kelainan Jalan Lahir






BAB II
DYSTOCIA PERSALINAN

                       Persalinan yang normal (Eutocia) ialah persalinan dengan persentasi belakang kepala yang berlangsung spontandi dalam 24 jam, tanpa menimbulkan kerusakan yang berlebih pada ibu dan anak.
   Istilah Dystocia atau persalinan yang sulit kita pergunakan kalau tidak ada kemajuan dari persalinan.
               Sebab-sebab dystocia dapat dibagi menjadi 3 golongan besar :

               DYSTOCIA KARENA KELAINAN HIS
               Inertia uteri
               Baik tidaknya his dinilai dengan :
  1. kemajuan persalinan
  2. sifatnya his : frekwensi,kekuatan dan lamanya his. Kekuatan his dinilai dengan menekan dinding rahim pada puncak kontraksi
  3. besarnya caput succedaneum
Inertia uteri ialah pemanjangan fase latent atau fase aktif atau kedua-duanya dari kala pembukaan.
Pemanjangan fase latent bisa disebabkan karena serviks yang belum matang atau karena pengguanaan analgesi yang terlalu cepat. Pemanjangan fase decelerasi diketemukan pada disproporsi chepalo pelvik atau kelainan anak.
Sebab-sebab :
Penggunaan analgesi terlalu cepat, kesempitan panggul, letak defleksi, kelainan posisi, regangan dinding rahim, perasaan takut dari sang ibu.
Penyulit :
1.      dapat menyebabkan kematian atau jejas kelahiran
2.      kemungkinan infeksi bertambah, yang juga meninggikan kematian anak
3.      kehabisan tenaga ibu dan dehydrasi
Lingkaran Bandl merupakan indikasi untuk segera menyelesaikan persalinan menurut kedaan dengan SC, perforasi atau dekapitasi.

DYSTOCIA KARENA LETAK
               Positio occipito posterior persistens
               Kebanyakan persalinan dengan positio occipito posterior mengalami putaran paksi sehingga anak lahir dengan occiput dibawah symphyse. Karena sudut pemutaran besar, maka kala II biasanya sedikit lebih panjang.
Sebab-sebab tidak terjadinya putaran paksi ialah panggul antrhopoid,panggul andronoid, kesempitan panggul tengah, ketuban pecah sebelum waktunya, fleksi kepala kurang, inertia uteri. Ada kalanya occiput berputar ke belakang dan anak lahir dengan muka dibawah symphyse. Ini terutama terjadi kalau fleksi kurang.
Jadi hanya (4%) dari positio occipito posterior memerlukan pertolongan operatif
Terapi :
Kalau ada indikasi dapat dipilih antara ekstraksi vakum atau forcep.
Ekstraksi dengan forcep :
a.      anak dilahirkan dengan occiput tetap dibelakang.
Ini terutama dilakukan terutama ada faktor-faktor yang menyukarkan rotasi ke depan seperti panggul antrhopoid atau android.
b.      Anak dilahirkan dengan occiput sebelah depan ialah : dengan rotasi manuil atau dengan forcep. Ini dilakukan kalau tidak ada faktor-faktor yang menghalangi rotasi.
Penilaian ada atau tidak adanya faktor yang menghalangi rotasi sangat sukar maka dalam praktek baiknya forcep dipasang biparietal dan dilakukan tarikan. Kalau ternyata bahwa sewaktu tarikan kepala ada tendens untuk memutar ke depan kita bantu rotasi dengan forcep misalnya dengan teknik Scanzoni.
Sebaliknya kalau kepala tidak ada tendens untuk memutar kedepan, kita lahirkan kepala dengan occiput dibelakang. Kalau dilahirkan dengan occiput di belakang harus dibuat episiotomi yang cukup lebar karena kemungkinan ruptura perineum totalis besar.
DYSTOCIA KARENA KELAINAN JALAN LAHIR
Karena Panggul Sempit
        Yang penting dalam Obstetri bukan panggul sempit secara anatomis, lebih penting lagi ialah panggul sempit secara fungsionil artinya perbandingan antara kepala dan panggul.
        Kesempitan panggul dibagi sebagai berikut :
1)      Kesempitan pintu atas panggul
2)      Kesempitan bidang tengah panggul
3)      Kesempitan bidang bawah panggul
4)      Kombinasi kesempitan pintu atas panggul, bidang tengah dan pintu bawah panggul.
KESEMPITAN PINTU ATAS PANGGUL
Pintu atas panggul di anggap sempit kalau conjungata vera kirang dari 10 cm, atau kalau diameter transversa kurang dari 12 cm.
Conjugata vera dilalui oleh diameter biparietalis yang ± 9 ½ cm dan Madang-kadang mencapai 10 cm,maka sudah jelas bahwa conjugata vera yang kurang dari 10 cm dapat menimbulkan kesulitan, kesukaran bertambah lagi jika kedua ukuran ialah diameter antero posterior maupun diameter transversa sempit.
KESEMPITAN PINTU BAWAH PANGGUL
Pintu bawah panggul terdiri atas 2 segitiga dengan jarak antar tuberum sebagai dasar bersamaan.
Pintu bawah panggul dikatakan sempit jikalau jarak antara tuberaossis ischii 8 atau kurang.
Kalau jarak ini berkurang dengan sendirinyaarcus pubis meruncing, maka besarnya arcus pubis dapat dipergunakan untuk menentukan kesempitan pintu bawah panggul. Kalau segi tiga depan dibatasi oleh arcus pubis, maka segi tiga belakang tidak mempunyai batas tulang sebelah camping.
Karena itu jelaslah bahwa kalau jarak antar tuberum sempit kepala akan dipaksa keluar sebelah belakang dan mungkin tidaknya persalinan tergantung pada besarnya segi tiga belakang. Lahirnya kepala pada segitiga yang belakang biasanya menimbulkan robekan perineum yang besar. Kalau pintu bawah panggul sempit biasanya bidang tengah juga sempit. Kesempitan pintu bawah panggul dapat menyebabkan gangguan putaran paksi. Kesempitan pintu bawah panggul jarana memaksa kita melakukan SC biasanya dapat diselesaikan dengan forcep dan dengan episiotomi yang cukup luas.



BAB III
PENUTUP
               Kesimpulan
Distosia adalah kelambatan atau kesulitan persalinan. Dapat disebabkan kelainan tenaga, kelainan letak, dan bentuk janin, serta kelainan jalan lahir
Ø  Dystocia
Ø  Dystocia kelainan His
Ø  Dystocia kelainan Letak
Ø  Dystocia kelainan Jalan Lahir

Persalinan yang normal (Eutocia) ialah persalinan dengan persentasi belakang kepala yang berlangsung spontandi dalam 24 jam, tanpa menimbulkan kerusakan yang berlebih pada ibu dan anak.
   Istilah Dystocia atau persalinan yang sulit kita pergunakan kalau tidak ada kemajuan dari persalinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar